
HALOO YOUNGPRENEURS! ✨
Apa kabar nih kalian semua? Semoga selalu sehat, penuh semangat, dan terus melangkah dengan impian masing-masing ya!
Perkenalkan, aku Ghina Firdayanti, biasanya dipanggil Ghina. Pada periode ini aku dipercayai sebagai Ketua Pelaksana dari Program Kerja HIMABI FISIP ULM 2025 yang ketiga, yaitu Business Plan Competition 2.0, yang terakhir kali hadir 3 tahun lalu, dan akhirnya hadir kembali pada tahun ini dengan penuh energi baruu!
Di kesempatan ini, aku ingin bercerita. Bukan hanya tentang jalannya acara, tapi tentang perjalanan panjang, suka duka, tawa, tangis, dan perjuangan kami semua dalam menggarap Business Plan Competition 2.0. Karena bagiku, sebuah acara tidak hanya berakhir di hari-H, tapi juga cerita perjalanan panjang yang mendewasakan setiap langkah kami.
Semua bermula setelah Rapat Kerja HIMABI di awal bulan Maret. Dari situlah aku, bersama dua sahabat panitia intiku, mulai menyusun puzzle bernama Program Kerja Business Plan Competition 2.0.
Ada Halimatus Saqdila (Dila), Sekretaris Pelaksana, yang selalu ada di setiap proses. Dia yang sering kali jadi pengingat hidup: dari redaksi, update surat, hingga detail kecil yang gampang terlewat. Ada juga Zafira Rizkyta (Fira), Bendahara Pelaksana, yang teliti luar biasa. Urusan keuangan, transaksi, sampai nota-nota kecil, semua dicatat dengan rapi olehnya.

Kami bertiga memulai perjalanan ini sejak Maret, tepat setelah Rapat Kerja HIMABI. Malam-malam panjang kami isi dengan diskusi, merangkai konsep, dan bolak-balik minta saran, sering kali kami harus mencuri waktu di sela kesibukan masing-masing, kami tetap berusaha mencicil sedikit demi sedikit agar tetap ada progress, hingga akhirnya konsep matang dan proposal kegiatan selesai.
Perjalanan berikutnya adalah mencari tiga koordinator pertama. Awalnya terasa mustahil, menuju liburan panjang perkuliahan, banyak anggota yang pulang kampung dan banyak nya yang menolak tawaran kami. Namun semesta selalu punya cara mempertemukan kami dengan orang-orang hebat.
Ada Sri Hidayah (Dayah), yang menjadi Koor Usaha Dana dengan kemampuan analisis keuangan yang tajam, hingga strategi jualan yang selalu tepat sasaran yang melampaui target penjualan. Ada Nazwa Haura Rizky Amalia (Haura), Koor Marketing dengan relasi yang luas, yang akhirnya berhasil menggaet sponsor dalam jumlah yang tak pernah kami bayangkan sebelumnya. Dan ada Aretha Elliana Rahman (Etha), Koor Pubdok yang setiap hasil desainnya selalu membuat kami kagum dan karyanya selalu memuaskan mata dengan desainnya yang keren.

Bertambahnya mereka bertiga membuat langkah kami semakin yakin. Walau begitu, jalan tidak selalu mulus. Karena liburan panjang, target usaha dana terasa menakutkan. Kami khawatir jualan tidak laku, khawatir target kebutuhan pendanaan tak tercapai. Tapi kami mencoba.
Kami mulai berjualan risol di GL FISIP saat beberapa program studi masih ada perkuliahan. Syukurnya, jualan kami habis terjual. Ketika perkuliahan benar-benar libur, kami pindah berjualan sore di depan gedung baru FISIP ULM, saat banyaknya orang jogging. Kami berjualan minuman dingin di bawah terik matahari sore, berbulan-bulan lamanya, hingga akhirnya perlahan dana mulai terkumpul. Proses yang penuh keringat, tapi juga penuh pengalaman.

Setelah perjuangan panjang, tibalah waktunya untuk melengkapi susunan panitia. Dan di sini tantangan semakin sulit, hingga satu per satu koordinator menerima tawaran kami, akhirnya kami lengkap—12 orang panitia pelaksana yang luar biasa, yang siap bersama-sama menyalakan semangat Business Plan Competition 2.0.
- Dimas Andria (Dimas) – Koor Acara, yang kritis dan dingin, tapi selalu punya konsep yang matang.
- Isyatir Radiyah (Syasya) – Koor Humas, yang selalu tersenyum ramah dan selalu berhasil menggaet media partner yang luar biasa.
- Sirulasi Islamiati (Aya) – Koor Konsumsi, detail, rajin survei, dan penyelamat kami dari perut keroncongan dengan makanan nya yang enak.
- Dea Nazlia Intany (Dea) – Koor Perkadek, dengan dekorasi cantik dan perlengkapan yang selalu siap.
- Siti Maimunah (Munah) – Koor Ticketing, dengan strategi promosi yang sukses memenuhi target peserta, bahkan masih banyak mahasiswa yang ingin mendaftar.
- Ahmad Fauzi Rahman (Uzi) – Koor Lapangan, dengan analisis situasi lapangan yang cepat dan tepat.
Sejak saat itu, Business Plan Competition 2.0 bukan lagi sekadar program kerja. Ia menjelma jadi keluarga kecil dengan 12 jiwa, dengan semangat, warna, dan karakter masing-masing.



Lalu apa sih sebenarnya Business Plan Competition 2.0?
Business Plan Competition 2.0 adalah kompetisi perencanaan bisnis yang ditujukan untuk mahasiswa Administrasi Bisnis FISIP ULM. Tujuannya sederhana tapi besar: jadi wadah untuk menyalurkan ide-ide bisnis inovatif mahasiswa, menumbuhkan keberanian untuk berkompetisi, sekaligus melatih jiwa kewirausahaan.
Banyak yang bertanya, “kenapa hanya untuk mahasiswa Administrasi Bisnis FISIP ULM?” Karena kami ingin menciptakan ruang yang aman bagi mahasiswa adbis untuk berani tampil. Dengan begitu, mereka bisa belajar tahap demi tahap, tanpa takut menghadapi persaingan yang terlalu besar.
Tentu ada rasa pesimis: “apa ada yang mau ikut?”. Kami tahu, tantangan besar menunggu. Tidak semua anak adbis tertarik dengan kompetisi bisnis. Tidak semua punya keberanian. Tapi justru di situlah kami ingin hadir: membuka jalan, menjadi wadah pertama, agar nantinya mereka punya pengalaman untuk melangkah lebih jauh. Tapi lewat usaha keras, akhirnya banyak tim yang mendaftar, jauh melebihi ekspektasi kami.
Perjalanan tidak berhenti di sana. Setelah pendaftaran lomba dibuka, kami mengadakan sesi pembekalan pada 5 Agustus 2025, lalu pengumpulan proposal, seleksi penjurian proposal, hingga akhirnya terpilih 5 tim terbaik untuk maju ke Grand Final.
Selain mencari peserta lomba, kami punya tantangan lain, yaitu mencari peserta talkshow. Awalnya kami ragu, apakah ada yang berminat mengikuti talkshow berbayar di zaman seperti ini? Dengan optimisnya kami, bahwa divisi usaha dana dan divisi marketing mampu melampaui target, kami yakin untuk membuka pendaftarannya secara gratis. Tidak terduga, banyak sekali antusias mahasiswa yang ingin mendaftar hingga memenuhi target peserta kami, walaupun begitu ternyata masih banyak sekali mahasiswa yang ingin mendaftar namun tidak sempat karena target peserta yang sudah terpenuhi. Mohon maaf yaa, semoga ada kesempatan di acara selanjutnya~
Namun, tantangan lain datang lagi. Mulai dari kabar ruangan Lecture Theater Hall yang terancam tidak bisa digunakan, pergantian juri mendadak saat H-2 acara, hingga munculnya masalah-masalah internal dan eksternal yang sangat membuat kami lelah. Sering kali muncul pertanyaan dalam hati: “Bisa nggak ya acara ini jalan?” Tapi setiap kali rasa ragu itu muncul, ada tangan-tangan lain yang saling menggenggam. “Kita bisa.”
23 Agustus 2025. Pagi itu, kami sudah berkumpul sejak pukul 07.00 WITA di Lecture Theater Hall FISIP ULM. Semua sibuk dengan posisinya masing-masing. Ada yang cek sound, ada yang atur dekor, ada yang urus konsumsi, perlengkapan dan lainnya.
Dari luar terlihat rapi, tapi di balik layar, HT sibuk dengan suara yang tiada hentinya. Tapi bukankah itu tanda sebuah acara benar-benar hidup? kami tahu: saatnya Business Plan Competition 2.0 berjalan.
Grand Final pun dimulai.
Lima tim finalis maju satu per satu, mempresentasikan ide bisnis luar biasa mereka di hadapan dewan juri: Pak Humaidi, Ibu Titi, dan Kak Sandi Agustinus. Setiap ide bisnis bukan hanya sekadar konsep, tapi cermin keberanian. Kami, panitia, tersenyum bangga melihatnya—bahwa mahasiswa adbis bisa, berani, dan hebat.
Namun, drama belum selesai. Saat sesi break siang, listrik se-ULM mendadak dipadamkan. Panik? Tentu. Rasanya semua perjuangan hampir hancur. Tapi Tuhan baik—listrik kembali dinyalakan tepat ketika registrasi siang selesai, dan acara bisa dilanjutkan.
Siangnya, talkshow bersama Kak Fathiyakan Ramadhan yang memberikan insight yang begitu dalam, disambung dengan sesi games Quizizz yang membuat ruangan penuh dengan antusias. Hingga akhirnya, awarding tiba… Sorak sorai peserta memenuhi ruangan ketika pemenang diumumkan. Rasanya semua kerja keras 4 bulan terakhir terbayar tuntas.
Dan… Business Plan Competition 2.0 akhirnya selesai. Sebuah program kerja yang kami siapkan berbulan-bulan, dengan darah, keringat, dan air mata, akhirnya sampai di garis akhir. Dari konsep, rapat demi rapat, hingga hari-H—semua sungguh… mengesankan.
Aku, sebagai ketua pelaksana, hanya bisa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga:
untuk seluruh panitia yang mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran; pengurus HIMABI yang selalu mengarahkan; dosen dan dewan juri yang telah berhadir; 18 sponsor dan support, 18 media partner; 133 peserta; narasumber; talent; serta semua pihak yang terlibat yang tak bisa disebut satu per satu.
Business Plan Competition 2.0 memang sudah berakhir. Tapi semangat, pembelajaran, pengalaman, dan kenangannya akan selalu hidup dalam diri kita. Karena lebih dari sekadar lomba, Business Plan Competition 2.0 adalah cerita tentang keberanian, tentang kebersamaan, dan tentang tumbuh bersama. Semoga semangat ini tidak berhenti di sini, tapi terus tumbuh bersama setiap langkah kita ke depan.







